TookangWeBlog – Halo, sobat pejuang online store! Pernah nggak sih kamu lagi asyik scrolling di sebuah toko online, niatnya mau beli baju, eh tapi isinya campur aduk? Baju, sepatu, panci, sampai makanan kucing ada di satu halaman yang sama. Bikin pusing, kan? Yang ada, kamu jadi malas dan langsung tutup tab browser-nya.
Nah, kalau kamu nggak mau calon pembeli merasakan hal yang sama di toko WooCommerce-mu, solusinya cuma satu: Kategori Produk.
Mungkin kedengarannya teknis dan ribet, ya? “Aduh, harus ngoding ya?” atau “Susah nggak sih setting-nya?”.
Tenang, tenang. Jawabannya: Gampang banget!
Saya di sini, mewakili tim Tookang Web yang sudah kenyang banget ngurusin beginian, mau spill rahasia dapurnya. Kita akan bongkar tuntas cara membuat kategori produk di WooCommerce, langkah demi langkah, pakai bahasa santai yang pasti kamu pahami. Anggap saja kita lagi ngopi bareng sambil belajar.
Siapkan dashboard WordPress kamu, kita mulai!
Kenapa Sih Kategori Produk Itu Penting Banget?
Sebelum kita masuk ke tutorial “klik ini, klik itu”, saya mau cerita sedikit kenapa kamu wajib peduli sama yang namanya kategori. Ini bukan cuma soal biar kelihatan rapi, lho.
Bayangkan kategori itu adalah denah atau rak-rak di supermarket. Kalau kamu mau beli sereal, kamu pasti langsung ke lorong “Sereal & Sarapan”, bukan ke lorong “Perlengkapan Mandi”.
Nah, fungsi kategori di toko onlinemu sama persis.
1. Memudahkan Navigasi Pengunjung (User Experience)
Ini yang paling utama. Pembeli itu nggak sabaran. Mereka mau menemukan barang yang mereka cari dalam hitungan detik.
Dengan kategori yang jelas (misal: “Kaos Pria”, “Kemeja Wanita”, “Sepatu Lari”), pengunjung bisa langsung menuju “rak” yang mereka inginkan. Pengalaman belanja yang mulus = kemungkinan checkout lebih tinggi.
2. Membantu SEO Toko Online Kamu
Google (dan mesin pencari lainnya) suka banget sama website yang terstruktur rapi. Saat kamu membuat kategori, kamu sebenarnya sedang memberi tahu Google: “Hei Google, halaman ini isinya khusus tentang Kemeja Pria”.
Halaman kategori yang dioptimasi dengan baik (nanti kita bahas caranya) bisa punya peringkat sendiri di hasil pencarian. Bayangin, orang ngetik “Jual Kaos Polos Jakarta”, dan yang muncul adalah halaman kategorimu. Mantap, kan?
3. Mempermudah Kamu Mengelola Produk
Ini keuntungan buat kamu sebagai pemilik toko. Saat produkmu sudah ratusan atau ribuan, mengelolanya bisa jadi mimpi buruk.
Dengan kategori, kamu bisa gampang memfilter produk, membuat laporan penjualan per kategori, atau bahkan memberikan diskon khusus untuk kategori tertentu (misal: “Diskon 20% khusus Kategori Pakaian Anak”).
Persiapan Singkat Sebelum Mulai
Oke, sekarang kamu sudah tahu pentingnya. Eits, jangan buru-buru buka dashboard. Ada satu hal yang perlu kamu lakukan dulu: Merencanakan.
Ambil kertas dan pulpen, atau buka Notepad. Coba petakan dulu:
- Kategori Utama (Parent Category): Ini adalah kategori paling umum. Contoh: “Pria”, “Wanita”, “Elektronik”.
- Sub-Kategori (Child Category): Ini adalah turunan dari kategori utama.
- Contoh: Di dalam “Pria”, ada “Kaos”, “Kemeja”, “Celana”.
- Bahkan bisa lebih dalam lagi: Di dalam “Kaos”, ada “Kaos Polos” dan “Kaos Bergambar”.
Punya peta ini dari awal akan sangat membantumu tetap terorganisir dan menghindari kategori ganda atau tumpang tindih nantinya.
Cara Membuat Kategori Produk di WooCommerce: 2 Metode Terjitu
Sudah siap petanya? Gas! Ada dua cara utama untuk melakukan ini di WooCommerce. Kita bahas satu per satu, ya.
Metode 1: Cara Paling Lengkap (Lewat Menu ‘Categories’)
Ini adalah cara yang paling saya rekomendasikan, terutama kalau kamu mau setting kategorinya dengan serius, lengkap dengan deskripsi dan gambar.
Langkah 1: Login dan Masuk ke Menu Kategori
- Pertama, pastinya login dulu ke dashboard WordPress kamu (biasanya
namadomain.com/wp-admin). - Di menu sebelah kiri, cari menu Products.
- Arahkan kursor ke sana, lalu klik sub-menu Categories.
Langkah 2: Perhatikan Kolom “Add New Category”
- Di halaman ini, kamu akan melihat dua kolom. Sebelah kiri adalah formulir untuk menambah kategori baru. Sebelah kanan adalah daftar kategori yang sudah kamu punya.
- Kita fokus ke kolom sebelah kiri dulu, ya.
Langkah 3: Mengisi Detail Kategori (Bagian Penting!)
Ini dia inti dari cara membuat kategori produk. Ada beberapa kotak yang harus kamu isi:
- Name (Nama): Ini adalah nama kategori yang akan dilihat pengunjung. Buat yang jelas dan singkat. Contoh:
Kemeja Pria. - Slug: Ini adalah versi “ramah-URL” dari nama kategori. Biasanya huruf kecil semua dan menggunakan tanda hubung (
-) sebagai pengganti spasi. Kalau kamu mengisiKemeja Priadi Nama, WordPress biasanya akan otomatis membuat slug-nya jadikemeja-pria. Biarkan saja otomatis, kecuali kamu punya alasan khusus untuk mengubahnya. - Parent Category (Kategori Induk): Nah, di sinilah perencanaan kita tadi terpakai.
- Jika ini adalah kategori utama (seperti “Pria”), biarkan saja di posisi None.
- Jika ini adalah sub-kategori (seperti “Kemeja Pria”), maka pilih kategori induknya (misal: “Pria”).
- Description (Deskripsi): Ini penting untuk SEO! Banyak pemula mengabaikan ini. Tulis 1-2 paragraf singkat yang menjelaskan isi kategori ini. Masukkan juga kata kunci yang relevan. Deskripsi ini terkadang akan muncul di halaman kategori (tergantung tema-mu) dan sangat disukai Google.
- Display Type (Tipe Tampilan): Kamu bisa memilih apa yang mau ditampilkan di halaman kategori ini.
- Default: Mengikuti pengaturan tema kamu.
- Products: Hanya menampilkan produk-produk di dalamnya.
- Subcategories: Hanya menampilkan sub-kategori di dalamnya (cocok untuk kategori induk).
- Both: Menampilkan sub-kategori dulu, baru di bawahnya daftar produk.
- Thumbnail (Gambar Mini): Upload gambar yang mewakili kategori ini. Ini akan membuat tokomu terlihat jauh lebih profesional.
Langkah 4: Klik “Add New Category”
- Setelah semua terisi dengan benar, gulir ke bawah dan klik tombol biru bertuliskan Add New Category.
- Voila! Kategori barumu akan langsung muncul di daftar sebelah kanan.
Gampang banget, kan? Kamu bisa ulangi langkah ini untuk semua kategori dan sub-kategori yang sudah kamu rencanakan tadi.
Metode 2: Cara Cepat (Langsung Saat Menambah Produk)
Lagi buru-buru? Atau kamu tipe orang yang “nanti aja deh bikinnya pas butuh”? Bisa juga. Kamu bisa membuat kategori baru sambil meng-upload atau meng-edit produk.
Langkah 1: Buka Halaman Editor Produk
- Anggap saja kamu sedang mau menambah produk baru. Pergi ke Products > Add New.
- Atau kamu bisa meng-edit produk yang sudah ada.
Langkah 2: Cari Kotak “Product Categories”
- Di halaman editor produk, lihat ke kolom sidebar sebelah kanan.
- Gulir sedikit ke bawah sampai kamu menemukan kotak dengan judul Product categories.
Langkah 3: Klik “+ Add new category”
- Di bawah daftar kategori yang sudah ada (kalau ada), kamu akan melihat tautan kecil bertuliskan + Add new category. Klik itu.
Langkah 4: Isi Nama dan Induknya
- Akan muncul dua kolom isian baru.
- New category name: Ketik nama kategori barumu (misal:
Sepatu Olahraga). - (Optional) Parent category: Jika ini sub-kategori, pilih induknya dari menu drop-down.
- Klik tombol Add new category yang ada di bawahnya.
Langkah 5: Selesai!
- Kategori barumu langsung terbuat dan produk yang sedang kamu edit ini akan otomatis tercentang masuk ke kategori tersebut.
Catatan Penting dari Tookang Web: Metode 2 ini memang cepat, tapi punya kekurangan. Kamu tidak bisa menambahkan Deskripsi atau Thumbnail lewat cara ini. Kamu tetap harus masuk ke menu Products > Categories (seperti di Metode 1) untuk meng-editnya nanti.
Saran kami, gunakan Metode 2 hanya untuk darurat. Untuk hasil terbaik, selalu gunakan Metode 1.
Bukan Cuma Bikin, Ini Cara Mengelolanya
Tugasmu belum selesai setelah membuat kategori. Kamu juga harus tahu cara merawat “rak-rak” digitalmu ini.
Cara Mengedit Kategori
Salah ketik? Mau ganti nama? Gampang.
- Pergi lagi ke Products > Categories.
- Arahkan kursor ke nama kategori yang ingin kamu ubah di daftar sebelah kanan.
- Akan muncul beberapa pilihan:
- Edit: Ini akan membawamu ke halaman editor penuh (sama seperti formulir di Metode 1), di mana kamu bisa mengubah nama, slug, deskripsi, gambar, dll.
- Quick Edit: Ini cara cepat untuk ganti Nama dan Slug saja, tanpa pindah halaman. Sangat praktis.
- Set as default: Menjadikan ini kategori default untuk produk baru.
Cara Menghapus Kategori
Merasa sebuah kategori sudah tidak relevan?
- Di halaman Products > Categories tadi.
- Arahkan kursor ke kategori yang mau dihapus.
- Klik link Delete (berwarna merah).
- WordPress akan meminta konfirmasi. Klik OK.
Penting: Menghapus kategori tidak akan menghapus produk di dalamnya. Produk-produk tersebut akan tetap ada, hanya saja mereka akan “yatim piatu” alias tidak punya kategori (atau dipindahkan ke kategori default “Uncategorized”).
Tips Pro Biar Kategori Produk Kamu Nggak Bikin Pusing
Sebagai penutup, tim Tookang Web mau kasih beberapa best practice singkat biar kategori di tokomu makin ciamik.
- Jangan Terlalu Banyak: Punya 50 kategori utama itu ide buruk. Pengunjung akan bingung. Cukup buat 5-10 kategori utama yang paling penting, lalu pecah ke dalam sub-kategori.
- Gunakan Nama yang Jelas: Hindari nama kategori yang nyeleneh atau pakai jargon internal. Gunakan bahasa yang dipakai oleh calon pembelimu. “Kaos” lebih baik daripada “Apparel Atasan Santai”.
- Wajib Isi Deskripsi: Sudah saya sebut tadi, tapi ini penting banget untuk SEO. Manfaatkan kolom deskripsi.
- Atur Urutannya: Di halaman Kategori, kamu bisa drag-and-drop urutan kategori di daftar sebelah kanan. Susunlah berdasarkan yang paling populer atau paling ingin kamu tonjolkan.
- Konsisten: Jika kamu memutuskan menggunakan sub-kategori, gunakan secara konsisten. Jangan ada produk yang “nyasar” di kategori induk padahal seharusnya bisa masuk ke sub-kategori.
Pertanyaan yang Sering Muncul (FAQ)
Q: Apa bedanya Kategori dan Tag (Label)? A: Gampangnya: Kategori itu Daftar Isi (bersifat hierarki, ada induk-anak, seperti “Pakaian > Kaos”). Tag itu Indeks di belakang buku (tidak hierarki, lebih spesifik, seperti “merah”, “katun”, “promo lebaran”). Satu produk sebaiknya hanya punya 1-2 kategori, tapi bisa punya banyak tag.
Q: Berapa banyak kategori yang ideal untuk toko saya? A: Tidak ada angka pasti. Tergantung seberapa banyak jenis produkmu. Kuncinya adalah: Apakah pengunjung bisa menemukan produk dalam 3 kali klik? Jika ya, struktur kategorimu mungkin sudah bagus.
Q: Kalau saya hapus kategori, apakah produknya ikut terhapus? A: Tidak. Produknya aman. Produk tersebut akan masuk ke kategori “Uncategorized” (Tak Berkategori) jika kamu tidak memindahkannya secara manual.
Penutup: Toko Rapi, Pembeli Senang!
Gimana? Ternyata cara membuat kategori produk di WooCommerce itu nggak seseram yang dibayangkan, kan?
Ini adalah salah satu langkah fundamental paling penting dalam membangun toko online yang sukses. Kategori yang rapi bukan cuma memanjakan mata, tapi juga memanjakan pembeli dan mesin pencari.
Sekarang, giliranmu untuk praktik. Coba buka dashboard-mu, lihat lagi perencanaan kategori yang sudah kamu buat, dan mulai tata “rak-rak” digitalmu.
Kami jamin, setelah tokomu rapi, kamu akan melihat perbedaan besar dalam pengalaman belanja pengunjung.
Semoga panduan ini mencerahkan, ya!
Share jika dirasa bermanfaat


Posting Komentar